Rektor Unair Prof. Dr. Mohammad Nasih menyatakan pembekuan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) dicabut. Nasih menjelaskan alasan pencabutan BEM FISIP Unair karena mengkritik pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
"Laporan lisan dari Pak Dekan sudah dicabut. Cuma saya belum menerima surat dan lain-lainnya," ujar Nasih dalam perbincangan dengan detikEdu, Senin (28/10/2024).
Menurut Nasih, pembekuan BEM FISIP Unair berdasarkan hasil rembukan setelah dialog antara dekan dengan mahasiswa BEM FISIP Unair disepakati. Dekan mencabut SK pembekuan itu dan mahasiswa BEM FISIP Unair berjanji menggunakan visi diksi yang santun dalam menyampaikan pendapat.
Nasih menyebut telepon dari Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek), Prof Satryo Soemantri Brodjonegoro, sebagai evaluasi. Pihaknya juga mengambil pelajaran atas hal tersebut.
"Sebenarnya gini, ada atau tidak ada telepon dari Pak Menteri tentu kita mengevaluasi dan belajar dari keputusan kita. Dialog yang tadi pagi direncanakan dari Sabtu. Masing-masing menyesuaikan win win solution. Pak menteri sudah berinisiatif menguatkan agar dialognya lebih kondusif lagi," beber Nasih.
Baca juga: BEM FISIP Unair Dibekukan Gegara Kritik Prabowo, Mendikti Saintek: Batalkan!Baca juga: Pakar Unair Sebut Dampak Kabinet Gemuk Prabowo, Begini Plus-MinusnyaNasih memberikan penjelasan lagi bila pembekuan itu tidak sama sekali membatasi mahasiswa untuk berpendapat. Namun sebaiknya jangan membawa-bawa nama BEM FISIP Unair.
"BEM dibekukan tidak mengurangi kawan-kawan FISIP untuk menyuarakan. Tidak Ada pembungkaman, mereka bebas. Kalau pakai saluran pribadi di IG (Instagram), boleh-boleh saja. Saya menduga karena sudah menggunakan BEM FISIP, Pak Dekan merasa bertanggung jawab atas semuanya," jelasnya.
Atas kejadian itu, Nasih juga meminta semua pihak bersimpati pada dekan Unair. "Kami akan coba tanya, kalau sampeyan menjadi dekan, apa yang mesti dilakukan? Harus juga disadari kawan-kawan medialah," tutur dia.
Nasih memastikan mahasiswa BEM FISIP Unair tidak ada yang diberi sanksi. Dia juga menegaskan keputusan pembekuan BEM FISIP Unair bukan karena ada tekanan dari pihak ketiga.
"Pak Dekan merasa ikut bertanggung jawab atas narasi seperti itu (ada karangan bunga). Karena menggunakan IG BEM FISIP Unair. Kalau tidak menggunakan jalur IG BEM Fisip Unair, Pak Dekan nggak akan melakukan tindakan apapun," demikian Nasih.
Baca juga: Bawa Pulang 19 Medali, Unhas Jadi Juara Umum di Ajang Pimnas 2024 Video: Isi Surat Pembekuan BEM FISIP Unair gegara Karangan Bunga Prabowo-Gibran